Thursday, October 25, 2012
ANALISIS BUKU TEKS PELAJARAN
Latar belakang
Salah satu tujuan kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan UUD Tahun 1945 ialah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga dapat hidup setara dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Melalui proses pendidikan sepanjang hayat diwujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki kepribadain dengan kecerdasan intelektual, spiritual, dan sosial yang seimbang. Proses pendidikan yang mencerdaskan dan bermartabat memerlukan aneka sumber sumber belajar yang salah satunya adalah buku.
Isi
Apa itu Buku, Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
Buku sebagai salah satu media informasi tertua dan konvensional, masih tetap dibutuhkan walaupun dewasa ini media elektronik berkembang pesat dan maju sebagai perwujudan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Bahkan, industri buku mendayagunakan kemajuan teknologi itu untuk menghasilkan buku yang lebih murah, lebih menarik, lebih bermutu, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan dapat memperdalam informasi yang kita cari secara lebih spesifik
Secara umum pengertian buku adalah sebagai karya tulis ilmiah baik hasil tinjauan maupun hasil penelitian yang disusun sedemikian rupa menurut persyaratan tertentu yang ditetapkan dan diterbitkan. Menurut Totok Djuroto buku dibedakan berdasarkan tujuannya, yaitu buku teks, buku pegangan, dan buku pelajaran.
Buku teks biasanya dibuat sebagai sumber informasi ilmiah yang digunakan baik oleh masyarakat umumnya maupun oleh kalangan masyarakat ilmiah, yang dibuat oleh ahli keilmuan tertentu. dosen atau widyaiswara untuk mata kuliah, mata diklat yang diajarkannya, bisa jadi seorang guru , dosen dan widyaiswara membuat buku pelajaran yang tidak diajarkannya asal menguasai ilmunya.
Berikut adalah beberapa artikel yang membahas tentang menulis buku teks pelajaran
Sumber Artikel Judul dan Isi Artikel Pendapat kami mengenai artikel ini
http://blog.um.ac.id/rastrapermana/2011/12/09/pedoman-penulisan-buku/
Pedoman Penulisan Buku
Dalam menulis buku pelajaran, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meneliti dan melihat kurikulum yang berlaku, materi, pokok bahasan atau sub pokok bahasan apa yang tercantum dalam kurikulum. Dengan kegiatan tersebut, Penulis tidak akan sia-sia menulis buku pelajaran yang sudah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Buku pelajaran ada yang bertaraf nasional dan propinsi. Apabila buku tersebut bertaraf nasional, maka harus ada pengesahan dari Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, atau Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Klasifikasi Buku
Berdasarkan isinya, buku diklasifikasikan menjadi dua, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi. Berdasarkan peruntukannya, buku diklasifikasikan menjadi buku umum dan buku sekolah. Berdasarkan tujuannya, buku diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu buku ajar dan buku pengayaan
1. Membaca dan menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). SKKD adalah standar isi buku yang mengacu kepada kurikulum yang sedang digunakan.
2. Menyusun peta konsep. Peta konsep adalah sistematika pendistribusian materi yang mengacu kepada SKKD, semacam daftar isi.
3. Mengumpulkan materi yang relevan dengan SKKD untuk dijabarkan sesuai dengan peta konsep. Materi ini harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan, aktualitas, kemenarikan, kegunaan, dan eksklusivisme.
4. Membaca buku ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP agar memperoleh inspirasi dan dapat membuat modifikasi.
5. Memahami instrumen penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP. Ini disebabkan setiap buku ajar harus dinilaikan ke BSNP agar diperoleh standar isi yang sama.
6. Mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep. Akan lebih baik jika diawali dari tingkat kebahasaan yang dikuasai.
7. Merefleksikan koherensi materi dalam satu bab/unit untuk ditemukan kekurangan,
8. Minta pertimbangan pihak lain untuk memberi kritikan atau input.
Artikel pertama ini menyatakan bahwa dalam menulis buku teks pelajaran harus disesuaikan pada tingkatan taraf sekolah baik SSN maupun RSBI
http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/pembuatan-buku-teks-pelajaran/
Pembuatan Buku Teks Pelajaran
PERBEDAAN BUKU TEKS PELAJARAN DAN MODUL
Buku teks pelajaran bukan modul atau bahan ajar lainnya , perebdaan antara buku teks pelajaran dengan modul tidak hanya pada format, tata letak dan perwajahan, tetapi juga pada orentasi dan pendekatan yang digunakan dalam penyusunannya, buku teks biasa ditulis dengan orientasi pada struktur dan urutan berdasarkan bidang ilmu ( Content oriented) untuk didipergunakan dalam mengajar ( Teacher oriented), sangat jarang buku teks pelajaran dipergunakan untuk belajar mandiri , karena memang tidak dirancang untuk itu. Dengan demikian , menggunakan buku teks pelajaran memerlukan pengajar yang berfungsi sebagai pentrjemah yang menyampaikan isi buku tersebut
Secara rinci, perbedaan buku teks pelajaran dengan modul ( Lewis & Paine,1985) adalah sebagai berikut :
Buku teks pelajaran Modul
• Mengasumsikan minat dari pembaca
• Ditulis digunakan untuk pengajar
• Dirancang untuk dipasarkan secara luas
• Menjelaskan tujuann intruksional
•
• Disusun berdasarkan belajar yang fleksibel
• Strukturnya berdasarkan kebutuhan peserta
• Berfokus pada pemberian kesempatan bagi peserta untuk berlatih
• Mengakomodasi kesukaran pembaca/pengguna
• Selalu memberikan rangkuman
• Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
• Kepadatan berdasarkan kebutuhan pengguna/pembaca
• Dikemas untuk kebutuhan intruksional
• Mempunyai mekanisme untuk umpan balik pembaca
• Tidak memberikan bahan bahan untuk mempelajari
• Menimbulkan minat dari pembaca
• Ditulis dirancang untuk peserta
•
•
• Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
• Disusun secara linear
•
• Strukturnya disusun berdasarkan logika ilmu (content)
• Belum tentu memeberikan latihan
•
• Tidak mengantisipasi kesekuaran pembaca/pengguna
• Tidak selalu memberikan rangkuman
• Gaya penulisan naratif dan tidak komunikatif
• Sangat padat
•
• Dikemas untuk dijual secara umum
• Tidak mempunyai unpan balik untuk pembaca
• Menjelaskan cara mempelajari modul
Artikel kedua membedakan buku teks pelajaran dengan modul. Agar penulis dapat mengetahui bahwa buku teks dengan modul berbeda kegunannya, baik bagi siswa maupun guru
http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/hubungan-buku-teks-dan-komponen.html
Hubungan Buku Teks dan Komponennya
1. Hubungan Buku Teks dan Kurikulum.
Pada hakikatnya, kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara itu, buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah untuk menunjang suatu program pembelajaran. Dengan demikian, keberadaan kurikulum dan buku teks selalu berdekatan dan berkaitan. Atau, dengan perkataan lain, kurikulum itu ibarat resep masakan dan buku teks adalah bahan-bahan yang dilakukan untuk mengolah masakan tersebut.Dalam hal ini pengolah atau juru masaknya adalah guru.
Namun demikian, kurikulum itu tidak bersifat menentukan segalanya. Pada kurikulum KTSP, misalnya, yang pengembangannya dilakukan sepenuhnya oleh sekolah masih diperlukan penafsiran, penjelasan, perincian, dan pemaduan terhadap kompetensi, hasil belajar, indikator, dan materi pokok yang tercantum pada kurikulum itu. Dalam penulisan buku teks, penulis masih perlu menyusun silabus, menentukan metode pembelajaran, mencari bahan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, dan menentukan cara penyajian bahan yang sesuai dengan perkembangan anak. Mengingat keadaan kurikulum demikian itu, makin besarlah tanggung jawab penulis buku teks untuk menjabarkan kurikulum dalam bentuk silabus
1. Hubungan Buku Teks dan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran atau kompetensi akan tercapai apabila penulis buku teks mempertimbangkan hal-hal berikut.
a. Uraian materi yang tertuang dalam buku teks harus diorientasikan pada tujuan pembelajaran dan kompetensi yang telah dirumuskan dalam silabus.
b. Tahapan-tahapan uraian materi harus diarahkan pada indikator-indikator pencapaian tujuan pembelajaran atau pencapaian kompetensi.
c. Setiap tahapan uraian materi sebaiknya difokuskan pada satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi sehingga memudahkan untuk mengukur atau mengevaluasinya.
3. Hubungan Buku Teks dan Siswa
Dengan membaca buku teks, siswa akan dapat terdorong untuk berpikir dan berbuat yang positif, misalnya memecahkan masalah yang dilontarkan dalam buku teks, mengadakan pengamatan yang disarankan dalam buku teks, atau melakukan pelatihan yang diinstruksikan dalam buku teks. Dengan adanya dorongan yang konstruktif tersebut, maka dorongan atau motif-motif yang tidak baik atau destruktif akan terkurangi atau terhalangi
Artikel ke 3 ini menjelaskan tentang hubungan buku teks dengan komponennya. Sebgai pengetahuan tambahan bagi penulis maupun pembaca
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195207061979031-MUDZAKIR/makalah_%26artikel/PENULISAN_BUKU_TEKS_BAHASA_YANG_BERKUALITAS.pdf
Penulisan Buku Teks Yang Berkualitas
Bahan ajar atau buku pelajaran merupakan media instruksional yang dominan perannya di kelas dan bagian sentral dalam sistem pendidikan (Supriadi 2000: 46). Ini disebabkan buku merupakan alat yang penting untuk menyampaikan materi kurikulum. Kebutuhan akan buku teks menempati skala prioritas yang paling utama. Apabila siswa akan diajarkan mengembangkan daya pikirannya sendiri, sekolah harus memiliki buku-buku lain di samping buku-buku teks (Beeby 1982:62).
Mengapa guru menggunakan buku teks, dan apa fungsinya?
Sheldon (Sheldon dalam Garinger, 2001) mengajukan tiga alasan utama yang diyakininya, mengenai penggunaan buku teks oleh para guru. Pertama, karena mengembangkan materi kelas sendiri sangat sulit dan berat bagi guru. Kedua, guru mempunyai waktu yang terbatas untuk mengembangkan materi baru karena sifat dari profesinya itu. Ketiga, adanya tekanan eksternal yang menekan banyak guru Buku teks diorganisasikan dalam suatu organisasi khusus yang mempermudah kemajuan proses belajar-mengajar, dan berbeda dengan pengorgasasian
buku lain yang bukan buku teks. Pengorganisasian buku teks mempunyai tiga cirri utama, yaitu
1) pelajaran terstruktur dan terorganisasikan dalam bab-bab dan unit-unit;
2) konten (isi) pembelajaran (informasi, penjelasan, komentar, latihanlatihan praktik, rangkuman dan evaluasi) disajikan secara teratur; dan 3) terdapat kemajuan pembelajaran yang sistematik yang mengarah kepada pemerolehan pengetahuan baru dan pembelajaran konsep baru yang didasarkan pada item-item pengetahuan yang telah diketahui. Di samping itu, buku petunjuk guru juga harus mempunyai kategori khusus, karena dimaksudkan hanya untuk guru, sehingga struktur, organisasi, dan kontennya juga berbeda dengan buku untuk siswa (Seguin 1990: 18).
Komponen ini adalah bagian-bagian yang dijadikan acuan atau rujukan dalam menilai atau mengevaluasi sebuah buku teks. Bagian-bagian tersebut meliputi
1. Komponen Dasar
(a)Aspek isi/materi b) Aspek penyajian c) Aspek bahasa/keterbacaan d) Aspek grafika e) Aspek keamanan
2. Komponen Pelengkap
a) buku petunjuk guru b) bahan rekaman berupa kaset atau cdrom c) buku kerja siswa d) buku sumber
3. Komponen Penyempurna
(a) warna b) glosarium c) indeks d) ukuran font
Pada artikel ke 4 ini, berkualitas yang dimaksud selain tahapan penyusunan buku teks secara umum ialah komponen, konten, struktur, selain itu juga analisis tentang alasan guru menggunakan buku teks sebagai sumber belajar
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7100895102.pdf
Buku Teks berbasis aneka sumber
Perubahan paradigma atas pendidikan telah mengakibatkan perubahan dalam praktik belajar dan membelajarkan juga telah mengubah fungsi dan peran sumber belajar yang ada. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik, diperlukan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Dengan pemikiran yang demikian maka pengembangan bahan ajar dalam buku teks perlu disesuaikan dengan perkembangan teori belajar.
Secara umum buku teks harus memperhatikan
a. Isi
(berkaitan dengan tuntutan kurikulum seperti; standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator kompetensi. Untuk mencapai kompetensi itu dalam kurikulum telah disebutkan materi pokok bahan ajar. Penyusunan buku mengembangkan materi pokok itu sehingga sehingga dapat mencapai kompetensi dasar. Kedalaman dan keluasan uraian bergantung pada indicator kompetensi yang hendak dicapai. Konsep dan teori yang disampaikan harus relevan dengan pokok bahasan. Susunan, urutan konsep, dan teori didasarkan pada hubungan yang bersifat hierarkial, procedural, kelompok, atau campuran ketiganya. Contoh: aplikasi dan kegunaan teori sedapat mungkin diambil dan dikembangkan dari lingkup peserta didik dengan demikian, belajar kontekstual dari materi isi bahan ajar)
b. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran mengacu pada:
~ tujuan pembelajaran
~ karakteristik peserta didik
~ karakteristik bahan ajar
~ lingkungan belajar
~ sumber belajar yang tersedia
~ alokasi waktu
Dalam melaksanakan pembelajaran Quantum Teaching, guru perlu mengetahui Quantum Learning, kalo secara teori siswa belajar dari yang konkrit-ke abstrak. Penyusunan buku perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar aktif dengan memberi kesempatan kepada siswa berperan serta dalam proses pembelajaran aktif misalnya; memberi kesempatan untuk berfikir, memecahkan masalah, dan cara memcahkan masalah yang ada pada pokok bahasan, melakukan pengamatan, praktek, diskusi. Proses belajar itu bisa dilakukan di mana saja ; perpustakaan, laboratorium, museum, internet, dan lainnya.
c. Bahasa
Bahan ajar yang telah disusun secara tepat dilihat dari materi isi dan metodologi belajar dan pembelajaran akan bermanfaat sebagai sumber belajar jika menggunakan bahasa yang komunikatif dan dapat dimengerti oleh pembaca. Dalam menggunakan bahasa ini perlu diperhatikan:
~ kemampuan berbahasa peserta didik
~ kaidah-kaidah bahasa
~ karakteristik bahan ajar
~ lingkungan sosbud setempat
d. Ilustrasi
Dalam membuat ilustrasi perlu diperhatikan:
~ relevansi ilustrasi dengan konsep atau fenomena yang hendak dijelaskan
~ ketepatan dan kesesuaian ilustrasi
~ warna yang mengandung makna
~ penempatan ilustrasi ditempatkan sedekat mungkin dengan konsep yang dijelaskan ilustrasi
e. Unsure-unsur grafika
~ desain buku
~ kertas dan ukuran buku
~ tipografi
~ tata letak kulit dan isi buku
Artikel yang terakhir ini menyangkutpautkan antara buku teks dan aneka sumber. Maksudnya disini ialah buku teks haruslah mengacu pada teori belajar, sumber-sumber belajar, dan perkembangan masa kini. Agar, siswa terlatih untuk menjadi kreatif, inovatif, imajinatif, dan berperan aktif dalam belajar dikelas. Melalui buku tersebut yang diolah dari berbagai sumber; internet, sharing dengan yang ahli, mengacu pada teori belajar, dan lainnya guru akan mudah menyampaikan isi pelajaran, dan mengetahui peningkatan proses belajar siswa
Lalu dari 5 artikel itu, artikel mana yang mendekati acuan menulis buku teks pelajaran yang sesungguhnya?
Dari artikel diatas, menurut kami artikel “Penulisan Buku Teks Yang Berkualitas” yang memiliki ketepatan Dalam menulis buku teks pelajaran yang sesungguhnya. Tabel diatas, hanyalah poin yang kami ambil karena sesungguhnya yang tertera dalam artikel tersebut yakni
a) Aspek bahan/materi
Berdasarkan kesesuaiannya dengan kurikulum, relevansi materi tersebut dengan tujuan pendidikan, kebenarannya dari segi ilmu bahasa dan ilmu sastra, dan kesesuaiannya dengan perkembangan kognitif siswa
b) Aspek penyajian materi
Dinilai dalam hal pencantuman tujuan pembelajaran, pentahapan pembelajaran, kemenarikan bagi siswa, kemudahan untuk dipahami, kemampuannya membangkitkan keaktifan
siswa, keterhubungan antarbahan, dan ketersediaan soal dan latihan;
c) Aspek bahasa/keterbacaan
Dinilai dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, penggunaan bahasa yang dapat
meningkatkan daya nalar dan daya cipta siswa, penggunaan struktur kalimat yang sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa siswa dan tingkat perkembangannya, penggunaan paragraf yang padu dan efektif, dan relevansi materi dengan ilustrasinya
d) Aspek Grafika
berupa penggunaan bahan yang kuat dan berkualitas, penggunaan format yang terstandar, desain kulit yang menarik, sederhana dan ilustratif, desain isi yang mudah dibaca dan mendukung materi buku, cetakan yang bersih, jelas dan kontras, dan penjilidan yang baik dan kuat;
e) Aspek Keamanan
Dinilai berdasarkan nilai budaya yang sadar akan keanekaragaman dan keaktualan, norma yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moral yang menghormati kerukunan hidup umat/antarumat beragama dan menghormati ajaran agama, dan gbobal yang menghormati martabat kemanusiaan dalam konteks global
Kami juga sudah mewawancarai penulis buku teks pelajaran, sehinggga kami dapat membandingkan antara artikel tersebut dengan hasil wawancara kami pada penulis.
Berikut hasil wawancara kami dengan seorang guru
Nama : Dra. Hj. Fatizar Asnah
Lulusan : IKIP Padang tahun: 1983 jurusan: S1 Geografi
Tempat mengajar : SMA N 1 Padang
Pertanyaan Jawaban
1. Pernahkah ibu menulis buku? Iya saya pernah menulis buku
2. Menurut ibu, apakah manfaatnya menulis buku? Dengan menulis buku, kita dapat dikenal orang tentang diri kita yang sebenarnya
3. Apa yang membuat ibu terdorong untuk menulis buku? Sulitnya mengajak siswa untuk belajar membaca buku. Saya hanya ingin siswa saya pintar, segala cara saya lakukan sekalipun menulis buku. Mungkin dengan mereka membaca buku tulisan saya, akan membuat mereka memahami apa yang ada didalamnya
4. Sejak kapan ibu menulis buku? Sejak tahun 1984, saya merasa cukup hebat dulu setahun saya lulus kuliah diterima di sebagai guru SMA dan dipercaya untuk menulis buku teks pelajaran
5. Sudah berapa buku yang ibu tulis? 2 buku
6. Buku apa saja? Dan tahun berapa ibu membuatnya? 1984 “Pentingnya Pendidikan Ekonomu untuk Anak Didik”
1994 “Peran Sosiologi dalam Kehidupan Remaja”
7. Apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menulis buku? - Membuat mind map
- Sharing kepada yang ahli
- Mengembangkan topik dan sub topik
- Kemampuan tabah dan sabar dalam proses menulis buku yang mungkin akan adanya segala hambatan, kekeliruan, persepsi
- dana
8. apa saja yang boleh dan tidak boleh dalam menulis buku? Yang diperbolehkan : mencari sumber lain, namun tetap menkonfirmasikannya kepada hak cipta dan penulis
Yang tidak boleh: menjiplak secara keseluruhan tanpa izin, dan mengatasnamakan bukunya sebagai miliknya sendiri padahal itu orang lain
9. berapa refernsi buku yang ibu pakai? 10 referensi
Kesimpulan
Buku merupakan media yang dapat memuat dan menyajikan berbagai informasi dan keperluan. Berdasarkan saasarannya buku dapat dikelompokkan sebagai buku anak-anak , buku remaja dan buku ornag dewasa. Sesuai dengan tujuan buku, uraian lebih lanjut difokuskan pada buku teks pelajaran yang merupakan acuan pokok bagi siswa dalam belajr dan bagi guru dalam membelajarkan.
Dari kelima aspek yang sudah kami rangkum dari artikel-artikel tersebut dan kami bandingkan dengan wawancara kami dengan salah seorang penulis buku teks pelajaran, dalam menulis buku teks pelajaran bukanlah hal yang mudah. Banyak ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Penulis buku teks pelajaran harus memahami fungsi buku sebagai media informasi serta jenis-jenis buku dilihat dari berbagai sudut pandang. Buku menjadi sasaran empuk bagi semua khalayak. Dengan buku, kita akan mengetahui, memperdalam, dan menerapkan sumber informasi yang kita dapatkan didalamnya. Melalui buku, guru dapat mengetahui tingkat pencapaian minat baca dan belajar siswa. Sebab, dengan komponen-komponen yang telah disempurnakan, buku menjadi sumber erat dengan siswa “terdekat” (dapat dilihat dari kebermanfaatan buku).
Daftar pustaka
Sitepu,B.P.2012.buku teks pelajaran.Bandung
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7100895102.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195207061979031-MUDZAKIR/makalah_%26artikel/PENULISAN_BUKU_TEKS_BAHASA_YANG_BERKUALITAS.pdf
http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/hubungan-buku-teks-dan-komponen.html
http://blog.um.ac.id/rastrapermana/2011/12/09/pedoman-penulisan-buku/
http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/pembuatan-buku-teks-pelajaran/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment